hai, saya baru saja bercerita dengan ibu saya, kami bercerita tentang rencana berlibur menuju Singapore dan KL, yang batal karena beberapa alasan. mungkin ia sedikit kecewa, atau malah sangat kecewa. namun, baginya lebih baik memikirkan alasan terberat dan yang paling masuk akal, Mengapa jadi batal....
dan saya ingin menceritakan tentang ibu saya.
ibu dan ayahku, adalah sumber kebahagiaan ku. betapa tidak, suka-taksuka, memang merekalah yang membuatku bahagia, yang paling membuatku bahagia, selain yang "lain" (pacar, teman, dll). keinginan mereka untuk membahagiakan anak-anaknya, sangat menginspirasiku, menjadi cermin, atas apa yang telah aku berikan kepada mereka sebagai balasanku untuk mereka, IP gak bagus, prestasi apalagi, semakin banyak aku mencari, semakin yakin anggapanku bahwa, sebagai anak, "aku belum memberikan apa-apa", untuk mereka, apalagi dalam hal MEMBUAT MEREKA SENANG.
ibuku, hebat. mungkin itu yang pantas untuk mencerminkan dia. eh tidak, bukan hebat, tapi LUAR BIASA, SUPER, DAHSYAT, dan bahkan lebih dari itu. apapun sebutannya, dia adalah yang terpenting dalam hidupku. (Nabi Muhammad, Mengucapkan kata IBU sebanyak 3 kali, dan AYAH sekali)
malam ini, ibuku bercerita, tentang batalnya acara jalan2 liburan kami sekeluarga. alasannya, karena biaya yang menyentuh angka 50jt, belum lagi banyaknya keperluan untuk adikku yang akan kuliah 6 bulan lagi. ia sangat ingin sekali untuk membawa kali sekeluarga menuju singapore dan KL. timbul pertanyaan ku, kenapa ia sangat ingin mengajak kami ke sana?, dan ibuku menjawab, bahwa ia sangat ingin kami merasakan berada di sana, meskipun ia sudah beberapa kali ke sana, namun hal yang paling ia inginkan adalah, ia ingin anak-anaknya merasakan kebahagiaan, dan kesenangan yang telah ia rasakan. meski rencana tersebut telah berulang kali direncanakan, dan berulang kali pula batal (beberapa dengan alasan orang lain yang agak egois), ia tetap menginginkan hal itu terwujud. baginya kebahagiaan keluarga adalah no.1 dan paling penting. . .
ini membuat ku berfikir. kapan saatnya tiba aku bisa membahagiakan mereka ?, apakah bisa?, sebesar apa usaha yang harus aku hadapai untuk membahagiakan orang tua ku, apalagi untuk ibu ku.
ingin sekali membuat mereka bahagia, tidak perlu memikirkan hal yang sulit-sulit, hanya merasakan kebahagiaan, dan hanya menikmati hidup.
oleh karena itu, AKU HARUS BISA, bisa membahagiakan orang tua, keluarga, membuat orangtua bangga, dan membuat hidup mereka bahagia dan selalu senang. aku berjanji akan membahagiakan kedua orang tuaku, melindungi dan membuat mereka menikmati hidup yang mereka idam-idamkan, memenuhi semua keinginan mereka, dan akan selalu menjadi anak yang berbakti kepada mereka. . . . janji, aku berjanji akan berusaha mewujudkan hal itu. . . .