Senin, 21 Maret 2011

Mereka yang pernah singgah, dan selalu tersimpan

Sebuah cerita yang sudah sangat lama terpendam, dari SMP, hingga sekarang, terbungkus dalam sebuah kotak kenangan, sebuah perasaan yang memang harus dipendam, tentang Mereka Yang memberiku Berbagai kenangan, baik suka, maupun duka. Mereka masih berada disekitarku, untuk waktu yang cukup lama, bersama hidup dampingan dalam konteks satu lingkungan hidup, tempat kami tumbuh bersama, besar bersama, bermain bersama, menangis bersama, tertawa bersama, dan gila bersama, hahahaha… memang benar kata orang bijak yang hidup beberapa decade sebelum kami diciptakan, “masa remaja adalah masa labil, yang penuh dengan kebahagiaan”, sampai-sampai, Rhoma Irama bilang, “Masa remaja adalah masa yang berapi-api”, memang betul, sangkin berapinya, jadi susah memadamkannya….. hhahhahha. . .
Pernah ada seorang, untuk pertama kalinya, membuatku jatuh cinta, (jika diingat lagi, saya bisa tertawa sendiri… “Kok bisa ya…” hhahha…) saat SMP, kelas 1, ada seorang perempuan, berambut bergelombang saat basah (terlihat setiap pagi masuk sekolah), dan tampak lurus saat kering, lebih sering mengikat rambut ke belakang kepalanya. Namanya adalah T**ra Sy****na. akhir namanya mengingatkan saya dengan salah satu tipe gurun yang ada di pelajaran biologi. Kmi sama-sama masuk dalam OSIS, kami cukup akrab karna pada dasarnya kami memang berteman baik. Sejak pertama melihatnya, perasaanku mengatakan bahwa aku j*t*h ci**a kepadanya, diawalai dengan rasa tertarik, karena iapun saya anggap memberikan sebuah bentuk harapan untuk tau bahwa ia memiliki rasa yang sama dengan saya. Saat valentine, ia adalah perempuan pertama (kalau tidak salah) yang saya beri coklat berbentuk hari berbungkus pink (coklat itu saya ambil punya adik saya karena saya cukup malu untuk membelinya langsung di toserba). Mekin yakin saya ketika respon nya sangat bagus. Memang benar, saya terlalu yakin bahwa ia menyukai saya juga… hahahahahahaha
Seiring pendekatan, setiap malam minggu saya datang kerumahnya, telpon-telponan, smsan (bahkan ia orang pertama yang menggunakan “Honney” saat smsan dengan saya). Saat berada dirumahnya, saya selalu tertarik dengan rumahnya yang besar dan disamping kirinya terdapat pintu besi tebal, layaknya pintu berangkas tempat penyimpanan barang berharga.
Suatu hari ketika saya sedang mengikuti sebuah pertandingan badminton, saya beranikan untuk mengatakan perasaan saya kepadanya lewat telpon, dan sangkin tak beraninya saya, mau tidak mau saya menyuruh teman saya untuk mengatakannya, iapun datang. Dalam ingatan saya, saat saya sedang bertanding bulutangkis pada sebuah tournament antar pelajar, banyak dari teman dan keluarga saya datang untuk melihat dan member dukungan kepada saya. Disana terlihat ibu saya, ibuguru saya (guru abadi saya, kerena sudah menjadi kerabat keluarga), teman-teman baik saya dan yang membuat saya terkejut adalah cinta pertama saya hadir saat saya bertanding. Hahahahahahahahahaha… layaknya tingkah laku para sahabat saya, mereka mempersilahkan saya duduk di sampingnya, (saat kalimat ini ditulis, saya masih tertawa geli membayangkan peristiwa saat itu, hhahhahahahja, alangkah malunya saya…. Hhahha)…….
Semenjak saya mengatakan perasaan saya kepada TS, ia tidak langsung menjawab, namun, mengulur waktu dan berjanji memberikan saya surat. Dan sebuah surat pun saya terima. Ia datang kepada saya dan memasukkan surat tersebut. awalnya saya bahagia, namun ketika saya baca dirumah, betapa teriris hati saya saat mengetahui ia menolak saya. Saat saya membacanya, ia menulis bahwa ia minta maaf tidak bisa menerima saya dan ingin focus pada pelajaran. Namun semua orang yang menolak cinta orang lain lebih suka menjadikan focus pada pelajaran, sebagai alasan untuk menolak orang lain. Saya sangat kecewa, kenapa ia tidak mengatakan alasan yang sebenarnya ? bahwa ia memang tidak pernah memiliki perasaan yang sama kepada saya. Karena yang saya tau, sebelum saya dekati, ia baru putus dari pacarnya, dan saya semakin kecewa ketika saat berada di kelas 2, ia pacaran dengan anak kelas 3. Itu membuat saya tambah yakin, bahwa alasannya itu hanyalah alasan yang tidak memiliki isi apapun, dan murni hanya sebuah alasan.


To be continued……………… (masih ada sambungan cerita tentang, TS, H, VP, IKS, dan NP….) hahaha… beban saya jadi terasa lebih ringan…




Tidak ada komentar:

Posting Komentar